Cara Menjawab “Ceritakan Tentang Diri Anda” Saat Wawancara Kerja

Oleh admin_ppk pada 2023-06-15 08:25:14
Cara Menjawab “Ceritakan Tentang Diri Anda” Saat Wawancara Kerja

Ada berbagai macam pertanyaan yang bisa ditemukan dalam sebuah wawancara, namun satu hal yang pasti akan ditanyakan adalah “Ceritakan tentang Diri Anda”. Pertanyaan ini bisa tersampaikan dalam beberapa bentuk kalimat seperti:


“Silahkan perkenalan diri dahulu.”

“Boleh kenalan dulu?”

“Kita bahas CVnya, yuk!”


dan banyak rupa lainnya. Namun, bagaimanakah jawaban yang tepat?

#1 Tujuan dari “Ceritakan tentang Diri Anda”

Di setiap tahap dalam proses pendaftaran kerja, pewawancara memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pertanyaan “Ceritakan tentang Diri Anda” bertujuan untuk menguji kesesuaian seorang kandidat dengan kriteria yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. 


Maka, jawaban yang tepat adalah memberikan informasi tentang diri kamu yang relevan dan sesuai dengan posisi yang diinginkan. Sebagai contoh, jika kamu mendaftar sebagai Digital Marketing Specialist maka ceritakan bagian dari diri kamu yang relevan dengan pekerjaan itu; misalkan peran kamu sebagai divisi marketing di organisasi kampus, atau menjalankan magang, dsb.


Catatan: Bukan berarti bagian diri kamu yang lain tidak menarik, namun ini bukanlah saat yang tepat untuk menceritakan keseluruhan kisah hidup karena bisa mempersulit pewawancara mencapai tujuannya.

#2 Cara menjawab “Ceritakan tentang Diri Anda”

Menjawab pertanyaan “ceritakan tentang diri anda” pada dasarnya adalah  kesempatan untuk ‘menghidupkan’ kata-kata yang tertulis di CV maupun cover letter dengan menjelaskannya secara verbal.


Ketika kita mendapatkan undangan untuk wawancara, asumsinya adalah pewawancara sudah tertarik dengan versi diri kita yang dibaca di CV dan ingin mengenal lagi lebih dalam tentang sosok yang tertulis di dokumen tersebut. 


Susunlah kerangka perkenalan dirimu dengan menjawab pertanyaan berikut ini:


Apa kualitas diri yang ingin ditonjolkan?

Ceritakanlah tentang hal personal diri kamu yang dapat memberikan nilai tambah untuk posisi yang kamu inginkan. Misalkan tentang passion kamu, cerita awal mulai kamu tertarik di bidang tersebut, keterampilan khusus atau kekhasan lain yang bisa membuat pewawancara mengingat dirimu. 


Apa pekerjaan atau pengalaman yang relevan dengan posisi ini?

Dari sekian banyak pengalaman yang tertulis di CV, pilihlah 1-2 pengalaman yang dianggap paling relevan dengan posisi yang diinginkan namun perdalam pembahasannya dengan menjelaskan pencapaian dan cara kamu mendapatkannya. 


Pengalaman tidak harus selalu tentang pekerjaan, namun juga bisa proyek sampingan maupun kegiatan lainnya. Perlu diingat bahwa relevansi harus berdasarkan reasoning yang kuat. Kamu harus bisa menceritakan korelasi antara pengalaman tersebut dan bagaimana perusahaan bisa mendapatkan manfaat yang sama jika kamu berhasil diterima untuk posisi tersebut. 


Dilansir dari Glassdoor, salah satu teknik yang bisa digunakan saat menjelaskan poin ini adalah metode SET: 

Skills (Keterampilan)

Experience (Pengalaman)

Time dedicated (Waktu yang diperlukan). 


Kenapa kamu ingin bekerja di posisi dan perusahaan tersebut?

Terakhir, tunjukan bahwa kamu sudah mengenal perusahaan tersebut dengan menyebutkan hal yang membuatmu terpukau. Artinya, kamu harus mempelajari terlebih dahulu tentang program, visi-misi, nilai, atau informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan. Setelah itu, sesuaikan jawaban kamu dengan informasi yang telah didapatkan. 


Perlu diingat bahwa kamu adalah satu dari sekian ratus bahkan ribu kandidat lainnya. Kamu hanya memiliki waktu terbatas untuk menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang bisa memberikan performa terbaik untuk posisi tersebut, bahkan terkadang hanya 15 menit. Apa yang harus dilakukan?


Kamu harus Stand Out, berbeda dari pada yang lain.

#3 Tips agar Wawancara Berkesan

Kabar baiknya adalah kamu bisa mempersiapkan diri agar memiliki ciri khas yang membedakan dengan kandidat lain. Selain dari menunjukan kapabilitas dan pencapaian seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada 2 hal yang tidak banyak diketahui orang namun akan memberikan nilai tambah jika dipersiapkan sebelum wawancara:


Tips pertama: Carilah informasi tentang pewawancaranya

Secara teknis, mengetahui apakah pewawancara dari bagian Human Resource (HR) atau user akan membantu kamu untuk menyesuaikan jawabanmu terutama yang berhubungan dengan istilah-istilah. 


Selain itu, jika kita sudah mengenal sosoknya, kita dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk membangun koneksi kemanusiaan dengan individu tersebut. Carilah persamaan yang dimiliki, misalkan kalian adalah alumni dari universitas yang sama atau memiliki ketertarikan topik yang serupa. 


Wawancara sejatinya adalah perbincangan antara dua orang, dengan topik yang sudah ditentukan. Ketika kita berbincang dengan orang dan menemukan koneksi, tentunya akan lebih besar kemungkinan untuk pelamar tersebut diingat diantara kandidat lainnya.


Coba pikirkan: Jika kamu adalah seorang hiring manager, dan sudah menemukan beberapa kandidat yang memenuhi kualifikasi, pada akhirnya yang membedakan adalah relasi yang berhasil dibangun melalui wawancara tersebut.


Tips kedua: Latihan

Kamu tidak perlu menghafalkan setiap kalimat dari jawaban yang sudah dipersiapkan, namun memahami setiap poin penting yang perlu disebutkan. Kamu bisa berlatih dengan mengucapkannya secara lantang di depan cermin. Jika berani, kamu juga bisa mencoba mock-up interview dengan temanmu dan meminta feedback agar kamu bisa memberikan jawaban yang terbaik saat wawancara sesungguhnya.


Latihan akan membantu kamu mengetahui tingkat pemahamanmu tentang topik yang akan kamu bahas. Semakin paham, maka kamu juga akan semakin percaya diri. Hasilnya adalah kamu dapat menjadi lebih santai dan justru menunjukkan kepribadianmu dengan jujur dalam kesempatan waktu yang singkat. 


Wawancara yang baik adalah ketika perbincangan berjalan lancar selayaknya dua kerabat sedang bercerita.

Penutup

Wawancara merupakan salah satu kunci untuk dapat berhasil mendapatkan sebuah pekerjaan. Namun, selain dengan teknik yang mumpuni, wawancara yang bagus tentunya terpengaruh dengan kualitas sang pelamar itu sendiri.  Maka dari itu sangat penting bagi pelamar kerja untuk memiliki keterampilan yang in-demand, dan dapat menampilkannya dengan baik saat proses mendaftar kerja sehingga bisa diterima oleh perusahaan yang diinginkan. 


Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi Universitas Negeri Yogyakarta bersama RevoU