Tanpa meninggalkan perkuliahan di UNY, karier Yanto Basna dalam sepak bola tetap berkembang.

Rudolof Yanto Basna adalah pemain sepak bola profesional asal Indonesia yang telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam kariernya, baik di tingkat lokal maupun internasional. Lahir pada 12 Juni 1995 di Sorong, Indonesia, Basna dikenal sebagai pemain  bek tengah berbakat dari Indonesia, memiliki latar belakang pendidikan yang cukup unik dibandingkan dengan banyak atlet profesional lainnya. Sebelum sepenuhnya memfokuskan diri pada karier sepak bolanya, Yanto telah menyelesaikan pendidikan tingginya sebagai sarjana dan magister pendidikan kepelatihan olah raga di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Yanto tidak hanya mengasah kemampuan sepak bolanya sebagai pemain profesional, ia juga tetap mengembangkan kemampuan akademisnya. Terbukti saat ini ia terdaftar sebagai mahasiswa S-3 pendidikan kepelatihan olah raga, masih di kampus yang sama.

Tanpa meninggalkan perkuliahan di UNY, karier Yanto Basna dalam sepak bola tetap berkembang. Dia pernah berhasil menembus tim nasional Indonesia dan bermain di luar negeri. Pada tahun 2018, ia pindah ke Thailand dan bergabung dengan Khon Kaen FC, lalu bermain untuk klub-klub Thailand lainnya seperti Sukhothai dan PT Prachuap. Performanya di Thailand mendapatkan pengakuan yang baik, membuktikan reputasinya di liga tersebut. Prestasinya di lapangan dan jalan yang dia tempuh dalam pendidikannya di UNY adalah inspirasi bagi banyak atlet muda yang bercita-cita untuk memadukan pendidikan dan karier olahraga profesional. Adalah tiga faktor utama yang mendorong keberhasilannya di dunia olahraga, yang menunjukkan bagaimana pendidikan dan dedikasi yang kuat dapat menghasilkan kesuksesan di arena internasional.

Pertama, memanfaatkan kesempatan yang diberikan. Pendidikan Sarjana yang ia peroleh merupakan sebuah penghargaan yang diterimanya setelah menjadi juara pada gelaran piala AFF 2013. Sebanyak 25 pemain Timnas Indonesia U-19 mendapat beasiswa pendidikan atas Kerjasama UNY dengan PSSI. Meski di tengah jalan kerja sama antara UNY dan PSSI terhenti setelah peralihan kepengurusan, Yanto Basna tak menyerah dan tetap meneruskan kuliah. Sejumlah pemain yang lain memilih mundur karena terkendala biaya, jarak, dan waktu, Yanto Basna memilih jalan kedua untuk tetap berkuliah meskipun menggunakan biaya sendiri dan terkendala jarak karena harus berpindah-pindah klub yang jauh dari kampus UNY.

Kedua, dedikasi dan etos kerja Yanto Basna yang tidak tergoyahkan turut berperan penting dalam kesuksesannya. Apa yang diraih hari ini tidak terlepas dari pengalaman berharga yang dialami Basna. Saat berkarier di Liga Thailand, ia mengalami cidera parah sehingga membuatnya harus berfokus pada pemulihan dan pulang kembali ke Indonesia dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini tidak mematahkan semangat Basna, ia kembali bangkit dan belakangan ia telah menandatangani kontrak terbarunya bersama klub bolah Thailand, PT Prachuap FC.

Ketiga, pola pikir yang kontrafaktual. Kariernya yang melintasi klub di Indonesia dan Thailand membuktikan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan pola pikir tersebut. Kemampuan berpikir ini berorientasi pada sisi positif dari setiap kejadian atau peristiwa. Pengalaman internasional yang didapat Basna selama bermain di luar negeri mengembangkan cara berpikir untuk mau melihat hal positif, sehingga mendorong ia untuk aktif berperan dalam setiap kesempatan. Ini membantu membangun reputasi yang kuat dan mengamankan posisinya sebagai pemain yang dapat diandalkan di mata pelatih dan rekan timnya.

Rudolof Yanto Basna, pemain sepak bola profesional asal Indonesia, merupakan contoh nyata dari integrasi pendidikan tinggi dan karier olahraga yang sukses. Basna tidak hanya menginspirasi atlet muda lainnya tetapi juga membuktikan bahwa dedikasi dan pendidikan dapat bersinergi untuk mencapai kesuksesan. Tiga kunci di atas berperan penting di dalam mencapai dan mempertahankan kesuksesan di dunia profesional, khususnya dalam olahraga yang sangat kompetitif seperti sepak bola dan pencapaian akademiknya.